Jumat, 12 Desember 2008

AWAS NII ALZAYTUN

MAJALAH AL-ZAYTUN & BAHAYANYA BAGI UMMAT ISLAM

Siapapun orang awam yang membaca majalah Alzaytun akan terkesima, kagum luar biasa, penuh bangga dan decak kagum yang tiada habisnya terlepas dari latar belakang pembaca apakah dari kalangan intelektual, birokrat, mahasiswa, jamaah pengajian atau bahkan kaum awam sekalipun. Itu baru effect dasyat sihir dari membaca majalah AlZaytun saja, lalu bagaimana kalau mereka datang langsung dan melihatnya sendiri didepan mata, tentu perasaan penuh haru dan sujud syukur akan fenomena kemegahan Mahad AlZaytun,” ya Allah inikah bentuk wujud akan datangnya kebangkitan islam yang kau janjikan dalam ayat ayatmu,’ begitulah ucapan – ucapan yang keluar dari tamu yang yang baru melihatnya. Stop ! Stop ! berhenti , jangan diperpanjang dan diteruskan ! karena ini daerah berbahaya ?

Itulah memang yang diharapkan dari AS Panji G. agar bisa meredam terhadap informasi negatif dan menyihir semua mata, fikiran dan image ummat islam, sehingga nantinya tidak terlalu mempermasalahkan tentang existensi Ma’had AlZaytun yang penuh latar belakangnya yang kontroversi, tetapi akan mendukung terhadap keberadaan dan langkah langkah AS Panji G.. Jika anda masih kagum sampai detik terkini dan menyekolah anaknya disini, jangan jangan anda telah masuk perangkap dalam jebakan AS Panji G, hati hati dan tetap waspada karena berdasarkan hasil investigasi bawah tanah penulis, telah terdapat temuan temuan yaitu adanya trik – trik dari AS Panji G. untuk mengecoh aqidah dan penglihatan kita ( ummat islam ) melalui majalah Al-Zaytun dengan menerapkan :

1. Hipnoptisme massa/ publik : dengan melakukan pendekatan propaganda jurnalistik atau jurnalisme lipstik dibarengi dengan politik menara gading dan mercu suar, politik sensasi & exposeisasi sebagai media dan bahan utama opini, reportase dan bahasa standart di majalah AlZaytun

2. Menggandeng tokoh/ nara – nara sumber yang sulit dipertanggungjawabkan kredibilitas total keislamannya ( seperti kaum pro status quo, opportunis, kaum nasionalis, sekular, pluralis & liberal ) sebagai bahan referensi.

3. Nihilisme/ Peniadaan atas fakta fakta kejahatan kemanusiaan luar biasa yang terjadi di Ma’had Al-Zaytun atas muadhof dan guru – guru.

Dengan melakukan hipnotisme massa melalui majalah AlZaytun yang seolah olah melakukan pencerahan pemikiran/ peradaban tentang issu kebangkitan islam via Ma’had AlZaytun tapi sesungguhnya adalah pembelokan, stagnanisasi, pembiusan, pengkotakan dan pembiasan terhadap kerangka, arah dan pola pikir, aqidah ummat islam agar tergiring menuju terbentuknya struktur & pola pikir yang diinginkan AS Panji G secara keseluruhan luar dan dalam. Lalu kemudian dimanfatkan untuk kepentingan kepentingannya AS Panji G. cs, Inilah bahayanya, karena ummat islam akan mudah terlena/ terhipnotis/ tersihir dengan wacana wacana keajaiban lahir yang semu tersebut, namun tidak lagi melihatnya secara real, utuh dan komprehensif terhadap sepak terjang NII AlZaytun yang memang sebenarnya telah disetting canggih oleh AS Panji G, karena jika melihat sruktur kepengurusan majalah AlZaytun yang memang telah dikontrol dan dikuasai oleh AS Panji G, anak anak dan saudara saudaranya. Makanya tentang berita kejahatan kemanusiaan yang telah lama dilakukan di AlZaytun jangan harap bisa menjadi hot news/ issu/ head line dalam majalah AlZaytun, tetapi justru ditindaklanjuti dengan segera menyimpan rapi – rapi dalam peti es mati dan pembelengguan informasi.

Dengan melakukan hipnotisme massa melalui majalah AlZaytun, berarti AS Panji G. telah dengan sendirinya terang – terangan terus menerus melakukan perang pemikiran secara ofensif dan berkesinambungan terhadap ummat islam. Jika pembaca telah terjerat dalam wacana versinya, berarti pula ia telah mendapatkan support balatentara dan sedikit demi sedikit memenangkan perang pemikiran terhadap ummat islam, maka statement yang sering didengungkan AS Panji G. terhadap pengikutnya,’’ bahwa untuk menaklukkan ummat islam Indonesia itu harus dengan karya bangunan yang megah ,’’ harus diwaspadai sebagai bentuk “ neo imperialisme baru” terhadap ummat islam Indonesia.

Team:NCC

Tidak ada komentar: